TUGAS TERSTRUKTUR
TEORI GRAPH
“Sejarah Lahirnya Teori Graph dan Pemodelan Dalam Graph”
Dosen Pengampuh:
Rini Warti, S.Si, M.Si
Rini Warti, S.Si, M.Si
Dibuat Oleh:
kelompok 9
kelompok 9
1.
Puryanti : TM100662
2.
Rahmat
Firdaus : TM100664
3.
Rita
Agustiana Sari : TM100670
4.
Ulfa
Husna : TM100687
Jurusan
Tadris Matematika
IAIN STS JAMBI
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
SEJARAH
LAHIRNYA TEORI GRAPH
Teori graph lahir pada Tahun 1736 melalui tulisan Leonhard Euler yang berisi tentang upaya
pemecahan masalah jembatan Konigsberg yang sangat terkenal di Eropa. Permasalahannya
adalah " Apakah bisa seseorang melalui sekali setiap jembatan
yang menghubungkan kota-kota tersebut, dan kembali lagi ke kota dari mana ia
berjalan".
Jawaban yang dikemukakan oleh Euler
adalah: orang tidak mungkin melalui ketujuh jembatan itu
masing-masing satu kali dan kembali lagi ke tempat asal keberangkatan jika
derajat setiap simpul tidak seluruhnya-genap. Yang dimaksud dengan derajat
adalah banyaknya garis yang bersisian dengan noktah. Sebagai contoh, simpul C
memiliki derajat 3 karena ada tiga buah garis yang bersisian dengannya, simpul
B dan D juga berderajat dua, sedangkan simpul A berderajat 5. Karena tidak
semua simpul berderajat genap, maka tidak mungkin dilakukan perjalananan
berupa sirkuit (yang dinamakan dengan sirkuit Euler) pada graf tersebut.
Kurang lebih seratus tahun
setelah lahirnya tulisan Euler tersebut tidak ada perkembangan yang berarti
berkenaan dengan teori graph. Tahun
1847, G.R. Kirchoff (1824 – 1887) berhasil mengembangkan teori pohon (Theory
of trees) yang digunakan dalam persoalan jaringan listrik. Sepuluh tahun
kemudian, A. Coyley (1821 – 1895) juga menggunakan konsep pohon untuk
menjelaskan permasalahan kimia yaitu hidrokarbon. Pada masa Kirchoff dan Coyley
juga telah lahir dua hal penting dalam teori graph. Salah satunya berkenaan
dengan konjektur empat warna, yang menyatakan bahwa untuk mewarnai
sebuah atlas cukup dengan menggunakan empat macam warna sedemikian hingga tiap
negara yang berbatasan akan memiliki warna yang berbeda.
Para ahli teori graph
berkeyakinan bahwa orang yang pertama kali mengemukakan masalah empat warna
adalah A.F. Mobius (1790 – 1868) dalam salah satu kuliahnya di Tahun 1840.
Sepuluh tahun kemudian, A. De Morgan (1806 – 1871) kembali membahas masalah ini
bersama ahli-ahli matematika lainnya di kota London. Dengan demikian tulisan De
Morgan dianggap sebagai referensi pertama berkenaan dengan masalah empat warna.
Masalah empat warna ini menjadi sangat terkenal setelah Coyley
mempublikasikannya pada tahun
1879 dalam “Proceedings
of the Royal Geographic Society” volume pertama. Hal lain
yang penting untuk dibicarakan sehubungan dengan perkembangan teori graph
adalah apa yang dikemukakan oleh Sir W.R. Hamilton (1805 – 1865). Pada Tahun
1859 dia berhasil menemukan suatu permainan yang kemudian dijualnya ke sebuah
pabrik mainan di Dublin. Permainan tersebut terbuat dari kayu berbentuk dodecahedron
beraturan yakni berupa sebuah polihedron dengan 12 muka dan 20 pojok. Tiap
muka berbentuk sebuah pentagon beraturan dan tiap pojoknya dibentuk oleh tiga
sisi berbeda. Tiap pojok dari dodecahedron tersebut dipasangkan dengan
sebuah kota terkenal seperti London, New York, Paris, dan lain-lain. Masalah
dalam permainan ini adalah, kita diminta untuk mencari suatu rute melalui
sisi-sisi dari dodecahedron sehingga tiap kota dari 20 kota yang ada
dapat dilalui tepat satu kali. Walaupun saat ini masalah tersebut dapat
dikategorikan mudah, akan tetapi pada saat itu tidak ada seorang pun yang bisa
menemukan syarat perlu dan cukup dari eksistensi rute yang dicari.
Kurang lebih setengah abad
setelah masa Hamilton, aktivitas dalam bidang teori graph dapat dikatakan
relatif kecil. Pada Tahun 1920-an kegiatan tersebut muncul kembali yang
dipelopori oleh D. Konig. Konig berupaya mengumpulkan hasil-hasil pemikiran
para ahli matematika tentang teori graph termasuk hasil pemikirannya sendiri,
kemudian dikemasnya dalam bentuk buku yang diterbitkan pada Tahun 1936. Buku
tersebut dianggap sebagai buku pertama tentang teori graph.
Tiga puluh tahun terakhir
ini merupakan periode yang sangat intensif dalam aktivitas pengembangan teori
graph baik murni maupun terapan. Sejumlah besar penelitian telah dilakukan,
ribuan artikel telah diterbitkan dan lusinan buku telah banyak ditulis. Di
antara orang terkenal yang banyak berkecimpung dalam bidang ini adalah Claude
Berge, Oysten Ore, Paul Erdos, William Tutte, dan Frank Harary.
B.
PEMODELAN
DALAM GRAPH
1. Rangkaian listrik.
Kirchoff
(1847) menggunakan graf untuk memodelkan rangkaian listrik. Berdasarkan graf tersebut, Kirchoff menurunkan
persamaan arus yang masuk dan keluar pada tiap simpul. Dari sistem persamaan
lanjar (linier) simultan yang diperoleh dapat dihitung arus listrik yang
mengalir pada setiap komponen.
2. Isomer senyawa kimia karbon
Arthur
Cayley (1857) menggunakan graf dalam memodelkan molekul senyawa alkana CnH2n+2
untuk menghitung jumlah isomernya. Atom karbon (C) dan atom hidrogen (H)
dinyatakan sebagai simpul, sedangkan ikatan antara atom C dan H dinyatakan
sebagai sisi (Gambar 8.7). Isomer adalah senyawa kimia yang mempunyai rumus
molekul sama tetapi rumus bangun (bentuk graf) berbeda.
3. Transaksi konkuren pada basis data
terpusat
Ini
adalah terapan graf dalam bidang komputer. Basis data (database) terpusat
melayani beberapa transaksi (T) yang dilakukan secara konkuren (bersamaan).
Transaksi terhadap basis data dapat berupa operasi pembacaan dan operasi penulisan
terhadap data yang sama. Persoalan kritis pada proses konkuren adalah deadlock,
yaitu keadaan yang timbul karena beberapa transaksi saling menunggu transaksi
lainnya sehingga sistem menjadi hang. Misalnya, transaksi T1 akan membaca data
B yang sedang ditulis oleh transaksi T2, sedangkan T2 akan membaca data A yang
sedang ditulis T1. Kedua transaksi saling menunggu data yang sedang dikuncinya
(circular wait). Bila terdapat lebih dari dua transaksi yang saling menunggu
sehingga membentuk siklus, maka timbul deadlock. Cara yang digunakan sistem
untuk mendeteksi deadlock adalah dengan membangun graf transaksi secara
periodik dan memeriksa apakah terdapat siklus pada grafnya. Jika ada siklus,
maka kondisi deadlock terjadi . Misalkan:
transaksi
T0 menunggu transaksi T1 dan T2 ;
transaksi
T2 menunggu transaksi T1 ;
transaksi
T1 menunggu transaksi T3 ;
transaksi
T3 menunggu transaksi T2 ;
Graf
berarah yang menyatakan transaksi menunggu transaksi lainnya ditunjukkan pada
Gambar 8.8. Simpul menyatakan transaksi, sedangkan busur (Ti, Tj) menyatakan
transaksi Ti menunggu transaksi Tj. Graf ini mengandung siklus, yaitu T1 - T3 -
T2 - T1 Untuk mengatasi deadlock, sistem harus memutuskan siklus dengan cara
membatalkan satu atau lebih transaksi di dalam siklus. Metode penanganan
deadlock tidak dibahas di dalam buku ini, karena merupakan bagian dari kuliah
Sistem Operasi dan Sistem Basis Data.
4. Pengujian program
Dalam
bidang rekayasa perangkat lunak, sebuah program harus mengalami tahap pengujian
untuk menemukan kesalahan (bug). Salah satu pengujian program adalah pengujian
eksekusi. Aliran kendali program harus diperiksa untuk memastikan apakah aliran
tersebut sudah benar untuk berbagai kasus data uji. Aliran kendali program
dimodelkan dengan graf berarah yang dinamakan graf alir (flow graph). Pada graf
berarah tersebut, simpul menyatakan pernyataan atau kondisi yang dievaluasi,
sedangkan busur menyatakan aliran kendali program ke pernyataan atau kondisi
berikutnya. Sebagai contoh, misalkan terdapat sebagian teks program Pascal di
bawah ini:
Gambar
4.4
|
Gambar
4.5 Graf alir yang menggambarkan aliran kendali program
|
Data
pengujian harus dirancang sedemikian sehingga semua lintasan di dalam graf alir
pernah dilalui minimum satu kali. Tujuannya agar kesalahan pada setiap lintasan
eksekusi dapat ditemukan dan perbaikan program dilakukan.
5. Terapan graf di dalam teori otomata
[LIU85].
Marilah
kita simak masalah pemodelan perilaku sebuah mesin jaja (vending machine) yang
menjual coklat seharga 15 sen sebuah. Untuk memudahkan, kita akan memisalkan
bahwa mesin tersebut hanya menerima uang logam 5 sen dan 10 sen, dan mesin
tidak akan memberi kembalian bila yang dimasukkan lebih dari 15 sen. Graf berbobot
(setiap sisi diberi sebuah harga, akan diejlaskan kemudian)
Gambar
4.6 Graf yang memodelkan perilaku mesin jaja
|
6. Turnamen Round-Robin
Turnamen
yang setiap tim bertanding dengan tim lainnya hanya sekali disebut turnamen
round-robin. Turnamen semacam itu dimodelkan dengan graf berarah, yang dalam
hal ini simpul menyatakan tiap tim yang bertanding, dan busur menyatakan
pertandingan. Busur (a, b) berarti tim a berhasil memukul tim b. Gambar 4.7
memperlihatkan turnamen round-robin untuk 6 buah tim. Tim 1 tidak terkalahkan,
sedangkan tim 3 tidak pernah menang.
Gambar
4.7 Turnamen round-robin
|
Contoh
terapan graf yang lain adalah menyatakan aliran informasi dalam pengolahan
sinyal dan aliran massa dalam industri kimia. Graf juga berguna memodelkan sesuatu
yang abstrak, seperti struktur perusahaan, tingkatan sosial, pohon keluarga,
aliran kerja dalam proyek, perencanaan dan manajemen proyek, perpindahan dalam
permainan (game), dan langkah-langkah pemecahan masalah. Terapan yang terakhir
ini merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai dalam bidang kecerdasan
buatan (artificial intelligence).
Model
Graf
Contoh
1:
Bagaimana
cara merepresentasikan jaringan (dua arah) KA yang menghubungkan sekumpulan
kota?
Kita
harus memakai graf sederhana dengan garis hubung {a, b} merupakan jalur
langsung yang menghubungkan kota a dengan kota b.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar